Puluhan Ribu Masyarakat Saksikan Pembakaran Replika Kapal Tongkang

Bagansiapiapi – (suarapesisirrokan.com) Puluhan ribu masyarakat baik Wisatawan manca Negara maupun lokal padati acara puncak ritual bakar tongkang. Replika kapal tongkang mulai di arak dari kelenteng In Hok King menunju lokasi pembakaran di Jalan Perniagaan, Selasa (4/7/2023).

Arak-arakan replika kapal tongkang tersebut secara langsung di ikuti Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si, anggota komisi 3 DPR RI Arteria Dahlan, Katim Sumatra Wilayah I Kemenparekraf, Joko Suharbowo, Danrem 031/WB, Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan, S.A.P, Kapolda Riau diwakili Waka Polda Riau, Brigjen. Pol. Drs. Kasihan Rahmadi,SH.,MH, Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Pol Ronny Lumban Gaol, SIK, Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP, Wabup Rohil H Sulaiman SS MH.

Kemudian Ketua DPRD Rohil Maston, Dandim 0321 Rohil Letkol Kav Nugaraha Yudha Perwiranegara S.IP, Kajari Rohil Yuliarni Appy SH MH, Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto serta berbagai unsur lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Rohil Afrizal Sintong mengatakan bahwa Festival Bakar Tongkang ini telah masuk di kelender nasional sebagai salah satu wisata yang terdapat di provinsi Riau. Iven budaya warisan leluhur masyarakat Tionghoa ini mampu mendatangkan puluhan ribu wisatawan setiap tahunnya ke Negeri yang berjuluk seribu kubah itu.

Wisata Bakar Tongkang atau dikenal dengan perayaan ulang tahun dewi Ki Hu Ong Ya ini tujuannya adalah untuk menentukan arah rezeki bagi masyarakat Tionghoa. Disisi lain, Pembakaran tongkang ini juga bertujuan supaya kapal yang dibuat semegah itu agar tidak bisa membawanya pulang ke kampung asalnya.

“Iven Festival Bakar Tongkang ini sudah mendunia, dan ini merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh pemkab Rohil. Ritual ini setiap tahunnya membuat kota bagansiapiapi dipenuhi lautan manusia, ” kata Afrizal.

Pelaksanaan Festival Bakar Tongkang ini setiap tahunnya lanjut Afrizal Sintong, terlaksana berkat kekompakan etnis Tionghoa dan pemkab Rohil serta campur tangan dari pengusaha sukses, Sugianto alias Raja Baut.

“Semuanya ini tentunya telah kita persiapkan sejak lama, sehingga bisa berjalan sukses acara seperti apa yang kita lihat sekarang, “katanya.

Bupati menjelaskan tentang acara Bakar Tongkang yang telah berhasil menarik minat wisatawan domestik maupun manca negara.

Prestasi yang di raih oleh acara tersebut tak lepas dari kerja sama yang erat antara seluruh unsur Forkopimda dan elemen masyarakat. Acara tersebut berjalan dengan lancar dan sukses berkat sinergi yang baik di antara mereka.

Bupati juga mengatakan bahwa kehadiran warga Tiong Hoa dalam acara ini telah memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, terutama dalam sektor perhotelan yang kini penuh sesak. “Ini sungguh luar biasa!,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, menyampaikan bahwa acara Bakar Tongkang sempat tertunda karena pandemi yang melanda. Namun, kini, acara ini telah kembali menggelora dan memukau banyak orang. Gubernur juga menekankan bahwa acara Bakar Tongkang telah menjadi bagian dari agenda Wisata Nasional. Dalam kesempatan ini, Gubernur meminta Bupati untuk mendorong kembali pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat.

“Saat ini, ekonomi kreatif telah menjadi gerakan nasional, dan dengan adanya acara Bakar Tongkang, kita berharap dapat melahirkan pelaku-pelaku ekonomi baru,” ujarnya penuh harapan.

Gubernur berharap bahwa acara ritual Bakar Tongkang pada tahun-tahun mendatang akan semakin menggairahkan dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ia pun melihat dengan penuh kagum bahwa Kelenteng Ing Hok King telah menjadi cagar budaya nasional yang mempesona.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari PDI-P, H. Arteria Dahlan,ST,SH,MH mengatakan kalau Festival Bakar tongkang ini merupakan iven nasional yang setiap tahunnya dilaksanakan dikabupaten Rokan Hilir. Dimana iven ini merupakan salah satu budaya masyarakat tionghoa yang ada dipropinsi Riau.” dibelahan dunia festival ini hanya ada dikota Bagansiapiapi, Rohil, Riau, “katanya.

Festival tahunan ini katanya merupakan salah satu unggulan wisata yang ada dipropinsi Riau. Bahkan, sangking begitu besarnya gaung wisata ini mampu menarik puluhan ribu wisatawan dari berbagai daerah dan manca negara. Iven ini harus dijaga kelestariannya dan bisa dijadikan sebagai cagar budaya diriau, “Ujar Arteria Dahlan

Tepat Pukul 17.00 Wib Bupati Rohil Afrizal didampingi Wakil Bupati Rohil H. Sulaiman, Kadispora Riau,Sejumlah anggota DPRD Rohil, Sugianto alias raja Baut, dan pejabat penting lainnya menaiki replika kapal tongkang dengan menyapa puluhan Ribu wisatawan yang ada di lokasi pembakaran replika kapal tongkang.

Lebih kurang 30 Menit replika tongkang itupun habis terbakar. Dimana detik -detik yang ditunggu oleh masyarakat Tionghoa pun tiba, kedua Tiang tongkang jatuh kearah laut yang menandakan kalau rezeki tahun 2023 ini lebih banyak kelaut.Festival Bakar Tongkang di Rohil, Dua Tiang Layar Kapal Jatuh ke Arah Laut ,,

Festival Bakar Tongkang di Rohil, Dua Tiang Layar Kapal Jatuh ke Arah Laut
Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Selasa ,(4/7/2023).,

Dua tiang kapal jatuh ke arah laut dalam perayaan Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Selasa (4/7/2023). Dalam tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat Tionghoa setempat, arah jatuhnya tiang kapal itu menjadi pertanda sumber rejeki dan keberuntungan bisnis tahun ini cenderung lebih berasal dari laut (perairan).

Prosesi pembakaran replika tongkang raksasa tersebut diawali naiknya sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat Tionghoa ke atas kapal sekitar pukul 5 sore tadi. Api kemudian melahap habis kapal tongkang sekitar 30 menit kemudian.

Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong mengklaim terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dalam Bakar Tongkang tahun ini. Setelah 3 tahun tak digelar secara akbar akibat pandemi Covid-19, tahun ini Bakar Tongkang berlangsung meriah.

Festival Bakar Tongkang telah masuk dalam kalender wisata nasional di Provinsi Riau. Ritual budaya yang sudah berlangsung ratusan tahun ini merupakan warisan leluhur masyarakat Tionghoa di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Kubah ini.

Bakar Tongkang atau dikenal dengan perayaan ulang tahun Dewi Ki Hu Ong Ya. Sosok dewi ini diyakini sebagai pelindung yang menyertai keberangkatan kapal tongkang dari daratan China, hingga berhasil berlabuh di muara Sungai Rokan dua abad silam.

Ritual pembakaran tongkang sebagai tradisi mengenang komitmen para leluhur masyarakat Tionghoa untuk tidak kembali lagi ke negeri asal nenek moyang mereka, karena diyakini telah mendapat tempat baru untuk hidup lebih layak.

Wilayah Bagansiapiapi dulunya dikenal sebagai salah satu daerah penghasil ikan terbesar di dunia. Namun, saat ini titel itu telah sirna tinggal jejak sejarah belaka.

“Festival Bakar Tongkang ini sudah mendunia. Ini merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh Pemkab Rohil. Ritual ini setiap tahunnya membuat Kota Bagansiapiapi dipenuhi lautan manusia,” kata Bupati Afrizal.

Ia menyebut pelaksanaan Festival Bakar Tongkang tiap tahunnya terlaksana berkat kekompakan masyarakat etnis Tionghoa dan seluruh unsur pemerintahan. Termasuk andil dari pengusaha sukses asal Rohil, Sugianto yang populer disebut Raja Baut.

Afrizal menjelaskan acara Bakar Tongkang telah berhasil menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *